Determination of the Optimum Concentration of Moringa Seed Powder Coagulant (Moringa Oleifera Lamk) in Water Alauddin UIN Makassar Area

Authors

  • Ayu Safitri Agustina Kimia, Fakultas Sains, Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Bulukumba, Indonesia
  • Syahdam Karneng Kimia, Fakultas Sains, Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Bulukumba, Indonesia
  • Sitti Chadijah Kimia, Fakultas Sains, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Makassar, Indonesia
  • Wa Ode Rustiah Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah, Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54339/scedule.v2i1%20(MEI).369

Keywords:

Biji Kelor, Koagulasi, 4-alfa-4-rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate

Abstract

Air sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan aktifitas sehari-hari makhluk hidup khususnya untuk manusia. Metode pengolahan air yang umum digunakan adalah pengolahan secara fisika-kimia yakni koagulasi. Koagulasi merupakan proses pengolahan air dimana zat padat melayang ukuran sangat kecil dan koloid digabungkan dan membentuk flok-flok dengan cara penambahan zat kimia (misalnya PAC dan Tawas. Proses koagulasi selama ini menggunakan bahan sintesik. Beberapa studi melaporkan bahwa senyawa alum dapat memicu penyakit Alzheimer. Salah satu koagulan alami dari tumbuhan yaitu biji kelor. Proses koagulasi dapat menggunakan bahan alami yaitu biji kelor. Biji kelor dapat digunakan sebagai koagulan alami karena memiliki zat aktif 4-alfa-4-rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi optimum serbuk biji kelor (kekeruhan dan pH), pada air. Metode yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi dan waktu optimum koagulasi biji kelor adalah pH meter dan Turbidimeter (kekeruhan). Serbuk biji kelor dilakukan preparasi dengan mengambil biji bagian dalam lalu dijadikan serbuk dan di analisis lebih lanjut dengan parameter yang sudah ditentukan. Parameter konsentrasi yang digunakan adalah 300 ppm, 350 ppm dan 400 ppm, 450 ppm dan 500 ppm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsentrasi optimum koagulan biji kelor terhadap pH yaitu 400 ppm dan terhadap kekeruhan 600 ppm. Berdasarkan hasil analisis pH awal (sebelum penambahan koagulan) 5,02. Hal ini menandakan bahwa air kerang tersebut termasuk golongan air yang tidak bagus. Setelah air kerang tersebut ditambahkan serbuk biji kelor dengan berbagai variasi berat, maka dapat dilihat dari diagram di atas bahwa pH air meningkat bahkan pada konsentrasi optimum 4000 ppm (0,4 gram) pH air mencapai 7. Analisis kekeruhan awal (sebelum penambahan koagulan) yaitu 15,2 NTU. Setelah dilakukan penambahan koagulan biji kelor dengan berbagai variasi berat nilai kekeruhan pada air menurun pada konsentrasi 6000 ppm. Jadi konsnetrasi optimum koagulasi serbuk biji kelor pada air di Wilayah Uin Alauddin Makassar yaitu 4000 ppm (pH) dan 6000 ppm (kekeruhan).

 

Downloads

Published

2022-05-31